I’m Not a Girl, but I believe I’ll be a Woman!!!

I'm not a girl, Not yet a Woman!!!
All i need is time, a moment that is mine..
while i'm in between.

Lirik lagu britney tersebut mulai merasuki pikiran-pikiranku..

Diusia hampir seperampat abad perjalanan hidupku, tidaklah pantas bahkan sangat tidak pantas untuk dikatakan lagi sebagai remaja.

Banyaknya masalah yang ku hadapi belakangan ini membuatku melupakan tujuan terbesar dihidupku.. melupakan cita-cita yang kubangun hanya dengan bermodalkan mimpi dan harapan..

Dan setelah semua yang kulalui, aku merasa gagal melewati ujian kali ini.. Aku menjawab masalah demi masalah dengan sifat kekanak-kanakanku.. Aku menjadi seorang yang egois dan membiarkan diriku hancur serta mengabaikan orang-orang disekelilingku yang sebenarnya aku sadari mereka selalu hadir untuk menjadi penguat buatku, menjadi supporter sejati, menjadi tempat aku melampiaskan kekesalanku, menjadi orang-orang yang tiada henti memberi nasehat dan petuah untukku dan menjadi saksi untuk setiap tetes airmata yang tak pernah bosan menetes di pipiku..

Berbulan-bulan lamanya aku berputar-putar pada masalah yang sama, aku berusaha mencari apa yang menjadi sumber masalahku, tapi lagi-lagi aku merasa gagal karena aku masih menangis untuk masalah yang sama dan terjadi berualang-ulang kali.. Sampai akhirnya aku berpikir masalahku bukan ada pada dia yang menjadi penyebab tangisku, tapi pada diriku sendiri. Aku membiarkan diriku menjadi sangat lemah dihadapannya ( yang kutahu dia juga sangat membenci kelemahanku ini ). Aku bahkan tak pernah memberikan waktu untuk ku mengetahui seberapa hebat dan seberapa kuat aku tanpa dia.

Jadi bagaimana mungkin aku bisa lulus ujian ini jika aku sendiripun tak pernah memberikan diriku kesempatan menjawab semua tantangan ini…

Aku mulai belajar lagi, membuka ulang catatan-catatan yang pernah aku salin dari guru yang terhebat yaitu pengalaman.. Aku membuka lagi lembaran-lembaran masa lalu, bukan karena aku ingin menoleh lagi ke belakang. Tapi aku mencoba melihat bagaimana aku bisa tersenyum tanpa beban walaupun segudang masalah mengelilingiku, mencoba memahami makna hidup, yang sebenarnya adalah pilihan kita sendiri, mencoba memahami hikmah apa yang ku dapat. Aku hanya sedang me-review ulang Perjalanan Hidupku…

Aku mulai mengingat-ingat lagi kata-kata Panglima Tian Feng Alias Fatkay di Serial Kera Sakti “Dari dulu cinta memang begitu, Deritanya tiada akhir” ….. kata-kata itu pula yang dulu selalu aku ucapkan pada teman-temanku yang datang padaku dan menangis mengisahkan cerita cintanya.. Aku selalu merasa mereka adalah orang-orang bodoh, memaknai hidup hanya sebatas permasalahan cinta.. Tapi akhirnya aku terjerembab ke permasalahan yang sama.. Aku menjadi orang bodoh itu. Bahkan aku lebih Lebay dari mereka, aku lebih kekanak-kanakan, aku lebih cengeng dan aku sangat lemah..

I’m Not a Girl, but I’m Not Yet a Woman.. yap, aku bukanlah remaja lagi, tapi aku belum cukup dewasa untuk pantas menyandang predikat Wanita.. karena Wanita akan selalu tersenyum dalam keadaan apapun, menjadi tempat menopang bagi orang-orang disekelilingnya.. bukan menjadi beban, bukan menjadi pecundang dan bukan pula seorang yang cengeng.. Wanita adalah seseorang yang kuat, hebat dan berani mendaki cadasnya batu kehidupan….

I’m Not a Girl, but I believe I’ll be a Woman!!!